Rabu, 18 Mei 2016

Kebijakan Manajemen Risiko

PT. Angkasa Pura I (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melakukan usaha di bidang jasa kebandarudaraan. Seiring dengan perkembangan bisnis yang pesat, kegiatan usaha PT. Angkasa Pura I (Persero) dihadapkan pada risiko-risiko yang semakin kompleks. PT. Angkasa Pura I (Persero) dituntut untuk menerapkan manajemen risiko yang handal agar mampu beradaptasi dengan perkembangan kegiatan usaha tersebut. Oleh karena itu, prinsip-prinsip manajemen risiko yang diterapkan haruslah mendukung Perusahaan untuk lebih cermat dalam melakukan pengembangan kegiatan usaha.


Manajemen risiko merupakan upaya terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan terhadap risiko-risiko yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan usaha. Dengan penerapan manajemen risiko, diharapkan potensi kerugian dapat ditekan serendah mungkin atau apabila memungkinkan pemanfaatan risiko menjadi peluang yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.

Agar PT. Angkasa Pura I (Persero) semakin siap menghadapi persaingan tersebut, perlu dilakukan penerapan manajemen risiko secara efektif dan efisien. Secara umum Manajemen Risiko mempunyai tujuan untuk meminimalkan kemungkinan dan pengaruh atas terjadinya peristiwa yang merugikan (negative events) terhadap operasi dan proyek dengan perencanaan penanganan risiko yang terdokumentasikan, memaksimalkan kemungkinan dan pengaruh atas terjadinya peristiwa yang menguntungkan (positive events) serta mengkaji secara rutin atas perlunya identifikasi dan kuantifikasi risiko lebih lanjut serta rencana penanganan risiko yang diperlukan.

Sesuai dengan Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) nomor KEP.77/PG.01/2014 tentang Pedoman Manajemen Risiko, PT. Angkasa Pura I (Persero) menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) International Organization for Standardization (ISO) 31000 : 2011 Manajemen Risiko - Prinsip dan Panduan yang mengadopsi International Organization for Standardization (ISO) 31000 : 2009 : Risk Management - Principles and Guidelines.

Kebijakan dan strategi penerapan Manajemen Risiko Perusahaan di tingkat korporasi dilaksanakan oleh Risk Management & Compliance yang akan dievaluasi oleh Risk Management Committee yang terdiri atas Board of Directors serta jabatan satu tingkat di bawah Direksi. Di tingkat Kantor Cabang terdapat fungsi Manajemen Risiko yang bersama-sama dengan Pemilik Risiko (Risk Owner) melaksanakan proses Manajemen Risiko dengan tahapan melaksanakan identifikasi, evaluasi, analisa, menentukan penanganan risiko serta melakukan monitoring terhadap risiko-risiko yang telah teridentifikasi.

Strategi Penerapan Manajemen Risiko
Strategi Penerapan Manajemen Risiko PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah:
  • membentuk Unit Kerja yang bertanggung jawab secara profesional untuk mengoordinasikan penerapan Manajemen Risiko secara terintegrasi pada seluruh aktivitas dan transaksi usaha yang ada di Perusahaan
  • mengintegrasikan wewenang dan tanggung jawab setiap pihak yang terlibat dalam penerapan Manajemen Risiko ke dalam job description Perusahaan 
  • meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang Manajemen Risiko
  • mengintegrasikan Manajemen Risiko ke dalam proses bisnis Perusahaan
  • menjadikan Manajemen Risiko sebagai budaya Perusahaan yang melekat pada setiap sumber daya manusia Perusahaan
  • membangun kesadaran dan kepedulian Risiko dari seluruh sumber daya manusia organisasi sebagai pondasi penerapan Manajemen Risiko
  • menumbuhkan pemahaman konsep Manajemen Risiko dan pentingnya pengelolaan Risiko dalam pencapaian sasaran Perusahaan.

Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko
Dalam menerapkan Manajemen Risiko, PT. Angkasa Pura I (Persero) menggunakan 11 prinsip Manajemen Risiko yaitu:
  •  Manajemen Risiko harus memberikan nilai tambah
  • Manajemen Risiko merupakan bagian terpadu dari proses organisasi
  • Manajemen Risiko adalah bagian dari proses pengambilan keputusan
  • Manajemen Risiko secara khusus menangani aspek ketidakpastian
  • Manajemen Risiko bersifat sistematik, terstruktur dan tepat waktu
  • Manajemen Risiko didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia
  • Manajemen Risiko khas untuk penggunanya
  • Manajemen Risiko mempertimbangkan faktor manusia dan budaya
  • Manajemen Risiko harus transparan dan inklusif
  • Manajemen Risiko bersifat dinamis, berulang dan tanggap terhadap perubahan
  • Manajemen Risiko harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan peningkatan organisasi secara berlanjut.

Kerangka Kerja Manajemen Risiko
Kerangka Manajemen Risiko merupakan pengembangan dari prinsip-prinsip Manajemen Risiko yang memberikan dasar dan pengelolaan Perusahaan yang mencakup seluruh aktivitas usaha pada semua tingkatan Perusahaan. Kerangka kerja ini membantu penerapan proses Manajemen Risiko pada berbagai tingkatan Perusahaan dan dalam konteks spesifik Perusahaan. Kerangka kerja ini merupakan suatu sistem manajemen dengan struktur sistem yang membentuk siklus Plan, Do, Check, Action (PDCA), sehingga memudahkan integrasi sistem Manajemen Risiko pada sistem manajemen Perusahaan yang telah ada.

Proses Manajemen Risiko
Proses Manajemen Risiko yang diterapkan PT. Angkasa Pura I (Persero) dalam mengembangkan, mengelola dan mengevaluasi risiko Perusahaan dilaksanakan melalui beberapa tahapan. Proses Manajemen Risiko tersebut terdiri atas komunikasi dan konsultasi, menentukan konteks, penaksiran risiko (identifikasi, analisa dan evaluasi), penanganan risiko serta pemantauan dan kaji ulang.

Evaluasi Penerapan Manajemen Risiko
Sebagai upaya Perusahaan dalam melakukan evaluasi penerapan Manajemen Risiko, maka setiap tahun PT. Angkasa Pura I (Persero) melaksanakan pengukuran tingkat maturitas Manajemen Risiko untuk mengetahui sejauh mana penerapan Manajemen Risiko yang telah dilakukan oleh Perusahaan. Tingkat maturitas penerapan Manajemen Risiko menggunakan skala 1 (Initial) sampai dengan skala 5 (Leader) untuk menggambarkan tingkat kemampuan (kapabilitas) Perusahaan sebagai entitas untuk mengelola risiko dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran kematangan penerapan manajemen risiko tersebut mengacu pada model ISO 31000 : 2009 dimana pengukuran meliputi 6 atribut yaitu Budaya, Proses, Pengalaman, Aplikasi, Kepemimpinan, dan Prinsip Manajemen Risiko.

Pelaksanaan Manajemen Risiko
Dalam implementasi manajemen risiko, PT. Angkasa Pura I (Persero) mengklasifikasikan risiko ke dalam 4 (empat) kategori, dengan rincian sebagai berikut : 
1.Strategy and Planning Risk yang meliputi corporate responsibility and sustainability, external factors, planning, project, dan strategy.
2.Financial Risk yang meliputi accounting, credit, liquidity and finance intelligence, financial market, planning and budgeting.
3.Operation/Infrastructure Risk yang meliputi corporate assets, human resources, information technology, external events, legal, process management, product development dan sales marketing and communications.
4.Hazard Risk yang meliputi health, safety and environment, force majeur dan natural disaster.
Sejalan dengan implementasi manajemen risiko, PT. Angkasa Pura I (Persero) melaksanakan sosialisasi dan workshop untuk meningkatkan kompetensi insan PT. Angkasa Pura I (Persero).
- See more at: http://www.angkasapura1.co.id/kebijakan-manajemen-risiko#sthash.10cj5wNA.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar