"Baru itu, baru dua hari kerja, saya juga belum kenal, enggak tahu namanya," ujar seorang sopir transjakarta lainnya, Minen (45). (Baca: Kronologi Kecelakaan Transjakarta di Mampang)
Menurut Minen, biasanya transjakarta bernomor polisi B 7500 IX tersebut dikemudikan oleh sopir bernama Markum. Namun, ternyata saat kecelakaan, bukan Markum yang mengemudikan bus tersebut.
"Awalnya saya kira Markum yang laka (kecelakaan) karena biasanya dia yang bawa. Tahunya Markum lagi libur, jadi mungkin digantikan sama pengemudi yang baru," kata Minen. (Baca: Bus Transjakarta Menabrak Saat Tak Berpenumpang, Sopir Kabur)
Minen menceritakan, sebelum dipercaya mengemudikan transjakarta, sopir dilatih terlebih dahulu. Sebab, mengemudikan transjakarta, yang bertransmisi otomatis (matic), memerlukan keahlian khusus. "Enggak bisa sembarangan. Kalau belum biasa memang bisa kagok begitu. Makanya harus dilatih. Bisa sebulan sampai lima bulan latihannya," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah transjakarta yang beroperasi di Koridor VI jurusan Dukuh Atas-Ragunan menabrak delapan sepeda motor dan tiga mobil. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, tetapi tujuh orang luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. (http://megapolitan.kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar