Tidak sedikit kecelakaan yang terjadi karena sang pengendara sibuk bermain ponselnya (huffingtonpost)
Membuka media sosial memang
mengasyikkan, tetapi bisa juga berbahaya jika Anda mengaksesnya sembari
berkendara. Hal itulah yang terjadi pada tahun 2013 lalu di Minnesota,
Amerika Serikat.
Mobil yang dikendarai Kari Jo Milberg, 34 tahun, menabrak sebuah truk yang datang dari arah berlawanan. Anak perempuannya yang masih berumur 11 tahun dan dua keponakannya yang masih berumur 5 tahun, meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Milberg terluka parah, meski dia berhasil selamat. Begitu pula dengan anak laki-lakinya yang berumur 3 tahun. Milberg mengaku dia tak ingat bagaimana kecelakaan tersebut terjadi.
Kecelakaan ini terjadi pada bulan Desember 2013. Seperti yang dilaporkan CBS Minnesota, pihak kepolisian lalu kembali ke TKP pada bulan April tahun lalu saat salju di daerah tersebut sudah mencair. Mereka menemukan satu barang bukti: ponsel milik Milberg.
Sesudah meneliti, kepolisian setempat, pada pekan ini, mengatakan bahwa dua menit sebelum kecelakaan terjadi, Milberg sedang mengirimkan pesan via Facebook Chat.
Hal ini membuat kejaksaan setempat mendakwa Milberg dengan tuduhan atas tiga pembunuhan. Hukuman terberat yang dapat diberikan kepadanya adalah hukuman penjara selama 10 tahun dan denda sebesar USD25,000 (Rp326,5 jt) untuk setiap kasus pembunuhan.
Para penyelidik menuduh Milberg lalai karena menggunakan Facebook saat sedang berkendara, sehingga menyebabkan nyawa orang lain hilang. Penyelidik juga menemukan sisa obat penenang dalam tubuh Milberg. Selain itu, ban kendaran Milberg juga dalam keadaan buruk.
Kecelakaan ini bukanlah kejadian pertama yang terjadi karena penggunaan Facebook saat berkendara. Tahun lalu, seorang perempuan berumur 20-an mengendarai kendaraannya pada kecepatan tinggi sambil memeriksa foto-foto yang ada di Facebook. Akibatnya, dia menabrak mobil yang dinaiki Phylis Gordon, 89 tahun. Gordon lalu meninggal karena luka berat. (cnet/http://teknologi.metrotvnews.com)
Mobil yang dikendarai Kari Jo Milberg, 34 tahun, menabrak sebuah truk yang datang dari arah berlawanan. Anak perempuannya yang masih berumur 11 tahun dan dua keponakannya yang masih berumur 5 tahun, meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Milberg terluka parah, meski dia berhasil selamat. Begitu pula dengan anak laki-lakinya yang berumur 3 tahun. Milberg mengaku dia tak ingat bagaimana kecelakaan tersebut terjadi.
Kecelakaan ini terjadi pada bulan Desember 2013. Seperti yang dilaporkan CBS Minnesota, pihak kepolisian lalu kembali ke TKP pada bulan April tahun lalu saat salju di daerah tersebut sudah mencair. Mereka menemukan satu barang bukti: ponsel milik Milberg.
Sesudah meneliti, kepolisian setempat, pada pekan ini, mengatakan bahwa dua menit sebelum kecelakaan terjadi, Milberg sedang mengirimkan pesan via Facebook Chat.
Hal ini membuat kejaksaan setempat mendakwa Milberg dengan tuduhan atas tiga pembunuhan. Hukuman terberat yang dapat diberikan kepadanya adalah hukuman penjara selama 10 tahun dan denda sebesar USD25,000 (Rp326,5 jt) untuk setiap kasus pembunuhan.
Para penyelidik menuduh Milberg lalai karena menggunakan Facebook saat sedang berkendara, sehingga menyebabkan nyawa orang lain hilang. Penyelidik juga menemukan sisa obat penenang dalam tubuh Milberg. Selain itu, ban kendaran Milberg juga dalam keadaan buruk.
Kecelakaan ini bukanlah kejadian pertama yang terjadi karena penggunaan Facebook saat berkendara. Tahun lalu, seorang perempuan berumur 20-an mengendarai kendaraannya pada kecepatan tinggi sambil memeriksa foto-foto yang ada di Facebook. Akibatnya, dia menabrak mobil yang dinaiki Phylis Gordon, 89 tahun. Gordon lalu meninggal karena luka berat. (cnet/http://teknologi.metrotvnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar