Meski tidak lagi menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif tidak ingin begitu saja meninggalkan urusan antisipasi dan penanggulangan bencana.
Purnawirawan Angkatan Darat itu kini mendirikan lembaga penelitian bencana.
Lembaga yang diberi nama Pusat Penelitian dan Pelatihan Indonesia Tangguh (Pusppita) itu didirikan atas anggapan bahwa Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk menyelesaikan segala permasalahan bencana.
"Beragam bencana seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus dan sebagainya masih mengancam negeri ini," kata Syamsul usai meresmikan Pusppita di kawasan Juanda Surabaya, Selasa (11/10/2015).
Hasil riset kebencanaan dari lembaganya, kata Syamsul, akan dipublikasikan. Dengan demikian, riset itu bisa menjadi rujukan ilmiah bagi lembaga-lembaga akademis, pemerintah atau non-pemerintah dalam merumuskan program-program strategis penanggulangan bencana.
"Kami akan sering menggelar forum-forum ilmiah seperti seminar atau diskusi, untuk memberikan masukan dan rekomendasi program penanggulangan bencana, yang dapat memperkuat ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana," ujarnya.
Syamsul Maarif tidak lagi menjabat kepala BNPB sejak awal September lalu. Posisinya digantikan Willem Rampangilei, yang sebelumnya menjabat Deputi bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
sumber: KOMPAS.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar