Sabtu, 07 Mei 2016

Awas, Airbag Dapat Menjadi Tersangka Kematian




Fitur Keselamatan Tidak Menjadi Jaminan Selamat – Keselamatan adalah hal yang paling penting dalam berkendara. Memang, secara tujuan berkendara adalah mempercepat waktu pindah pengendara dan penumpangnya dari suatu tempat ke tempat lain. Namun semua itu percuma, apabila pengendara dan penumpangnya harus celaka di tengah perjalanan alias tidaks elamat sampai tujuan. Menyadari hal tersebut, produsen mobil berlomba-lomba untuk menyediakan fitur yang ‘menyelamatkan’ pengendara dan penumpangnya.
awas-airbag-dapat-menjadi-tersangka-kematian
Praktiknya, semakin mahal sebuah mobil, semakin lengkap fitur keselamatannya. Mungkin saja, memang nyawa dan keselamatan itu mahal harganya. Namun yang jelas, biaya riset atas keselamatan emnjadi hal yang paling utama mengapa alat keselamatan pada kendaraan harus dihargai mahal. Bukan masalah angka di atas kertas lagi, untuk menjamin kehandalan diperlukan percobaan atas kehandalan fitur tersebut menghadapi keadaan aslinya alias sengaja dibuat celaka. Tak heran, ongkos unutk membuat kecelakaan yang tidak mencelakakan manusia tersebut memang bukan wilayah dangkal untuk rekening para penelitinya.
Salah satu fitur keselamatan yang diagung-agungkan saat ini ialah air bag. Pasalnya, air bag menyediakan bantalan yang cukup empuk untuk diterima tubuh kendati harus menerima gaya akibat kecepatan tinggi ketika bertubrukan. Usul punya usul, tekanan udara yang ditempatkan pada kantong udara ini dimanfaatkan sebagai peredam gaya yang dinamis sehingga pengemudi utamnya tidak harus berhadapan dengan setir mobil atau bahkan kaca mobil akibat terlontar dari kursi.
Tujuannya seperti itu, beda lagi ceritanya di USA. Salah satu produsen airbag diperintahkan untuk menarik kembali seluruh produk airbagnya. Airbag yang digunakan di varian Honda Pilot tersebut disinyalir malah menyebabkan celaka pengemudinya. Setidaknya tercatat sudah ada 11 kematian yang disinyalir diakibatkan oleh airbag ini. Termasuk kejadian tewasnya bocah 17 tahun di Texas pada tanggal 31 Maret kemarin sebagimana dilansir dari autonews.com (14/4/2016).
Masalahnya, walupun sudah diperintahkan untuk ditarik oleh Pemerintah Amerika, Takata entah karena alasan apa tidak dapat serta emrta menarik produknya tersebut. Padahal perusahaan itu juga telah dikenai denda sebanyak 70 juta dolar Amerika Serikat. Satu hal yang pasti, Pemerintah AMerika Serikat sudah memberikan ultimatum bahwa apabila memang Takata ngotot produknya tidak berbahaya, maka Takata harus membuktikannya. Pasalnya, menurut penelitian dari pemerintah produk Takata menggunakan amonium nitrat. Penggunaan ini yang menyebabkan airbag besutan Takata ini dapat meledak dan memuntahkan logam-logam tajam kecil ke seluruh penjuru kabin mobil. Menyeramkan bukan? Baca juga Akhirnya Suzuki Beberkan Konsep Motor GSX-R750 dan GSX-R1000 dan Honda CB Klasik Special Edition Diproduksi Hanya 450 Unit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar