Minggu, 08 Mei 2016

Tanah Longsor Timbun Pemukiman Elite di Bandung Utara

Tanah Longsor Timbun Pemukiman Elite di Bandung Utara

Petugas memantau pergerakan tanah di lokasi terjadinya bencana tanah longsor di Kampung Cibitung, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 Mei 2015. ANTARA/Sigid Kurniawan
Musibah tanah longsor menerjang kawasan perumahan elite milik PT Bandung Pakar di Kampung Ciosa, Desa Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Ahad dinihari, 8 Mei 2016. Longsoran tanah menimbun  perkebunan dan tambak ikan milik warga. Sebagian area lapangan golf milik PT Bandung Pakar pun terimbas longsoran.

Usang Satria, seorang saksi mata, mengatakan tanah mulai bergerak sekitar pukul 01.45 yang dibarengi dengan suara gemuruh. Dia bersama warga lainnya langsung berinisiatif menyelamatkan penduduk di bawah tanah yang akan longsor. "Terdengar seperti suara hujan lebat, tapi bukan hujan. Tanah dengan cepat turun ke bawah," ujar dia kepada Tempo, Ahad siang.












Menurut Usang penurunan tanah tak berhenti hingga sore hari. Total lahan yang terdampak longsoran tanah diperkirakan mencapai 1 kilometer. Sedangkan lebar tanah di atas bukit yang ambles sekitar kurang lebih 400 meter.

"Di lokasi itu ada 12 tambak ikan, kandang kambing dan satu rumah penduduk. Untung penghuni rumah tersebut telah diungsikan sebelum tanah turun," katanya.

Berdasarkan pantauan Tempo, lokasi longsor berada di tengah-tengah perumahan elite Dago Resort. Rumah-rumah elite dan hotel belasan lantai berdiri di atas bukit yang telah ambles itu. Sedangkan di bagian bawahnya terdapat lapangan golf dan permukiman penduduk.

Kepala Desa Mekarsaluyu Suhaya mengatakan musibah tanah longsor di wilayahnya terjadi dua kali dan terkahir pada 2010. Namun longsor kali ini  merupakan  yang paling besar. Bila tidak ada penanganan yang serius dari pengembang perumahan maupun pemerintah, dia khawatir bencana kembali mengancam. "Longsor ini disebabkan oleh adanya mata air yang ditutup oleh pihak pengembang. Jadi air enggak bisa mengalir," ujar dia.

Untuk mengatispasi longsor susulan, dia mengimbau warga agar tetap siaga. Terlebih ketika malam hari hujan mengguyur kawasan tersebut. "Saya sudah berkoordinasi dengan warga dan pengembang. Kepada pengembang saya usulkan untuk sementara berhenti membangun di kawasan hulu," ujarnya.

(TEMPO.CO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar