Senin, 15 Agustus 2016

TURUNAN EYANG SALAK TERJEBAK DI GUNUNG


PULANG SELAMAT: Tim evakuasi yang terdiri dari ACT, Aqua Rescue, PMI, Relawan Khatulistiwa, TNI, Polisi, PPM, Voulentir TNGHS dan relawan lainnya saat menyelamatkan korban yang terjebak pulang dari acara napak tilas Eyang Salak di Puncak Manik Gunung Salak, Minggu (14/8).
Sebanyak 47 orang peziarah diselamatkan dari Gunung Salak oleh tim relawan, kemarin (14/8). Rombongan peziarah yang berasal dari Kota Bogor ini terjebak sejak Sabtu (13/8) malam, setelah melakukan napak tilas ke patilasan KH Hasan atau yang disebut Eyang Salak. Rombongan yang terdiri dari pria dewasa 28 orang, anak laki-laki empat orang, perempuan dewasa 11 orang dan anak perempuan empat orang naik Gunung Salak melalui jalur pendakian Murbey di Kampung Cikurutuk Desa Pasawahan Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Mereka yang mengaku sebagai turunan kedelapan Eyang Salak ini naik ke gunung, tanpa persiapan yang memadai. Sebab memperkirakan perjalanan pulang pergi dapat ditempuh dalam waktu satu hari.

Upaya menyelamatkan korban dilakukan ACT, PMI, Aqua Rescue, Relawan Khatulistiwa, TNI, Polisi, PPM, Voulentir TNGHS dan relawan lainnya. Satu per satu korban dapat diselamatkan dengan kondisi kelelahan, bahkan tiga di antaranya turun dari gunung dengan ditandu. Upaya penyelamatan ini selesai dilaksanakan pukul 16.00 WIB.
Danramil Cicurug, Kapten Sugito mengungkapkan, peziarah berangkat dari tempat penginapan di Kampung Cikurutuk RT 07/03 Desa Pasawahan sekitar pukul 07.30 WIB menuju patilasan dengan dipandu 11 orang warga setempat. Akan tetapi perjalanan berlangsung lambat, pada pukul 17.30 WIB mereka baru tiba di patilasan tersebut dan melaksanakan doa sedangkan hari mulai gelap dan turun hujan. Perjalanan pulang pun terkendala, peziarah ini kelelahan dan kehabisan perbekalan.
“Kondisi mereka diketahui setelah ada laporan dari peziarah yang membawa radio, mereka menghubungi kepada keluarga korban yang tidak ikut naik ke gunung,” jelasnya.
Ia menambahkan, seluruh korban ini diselamatkan dalam kondisi kelelahan bahkan salah seorang korban, Zalpa berumur 16 tahun harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya yang lemah.
“Pelaksanaan evakuasi berjalan lancar. Setelah dievakuasi mereka kembali ke penginapan,” jelasnya.
Ketua TIM Aqua Rescue Trias Joko Waluyo menuturkan sebagian besar peziarah berusia di atas 40 tahun dan beberapa di antaranya anak-anak sehingga menghambat perjalanan pulang. Tak hanya itu, mereka kekurangan bekal dan kurangnya persiapan. “Saat tim melakukan evakuasi ke Gunung Salak mereka ditemukan dalam kondisi kelelahan dan rombongan ini terpencar di pos 4 dan 5 jalur pendakian. Tim lantas melakukan pemeriksaan untuk pastikan kondisi kesehatannya dan membawa pulang,” jelasnya.
Salah seorang korban, Bayu mengatakan, sesuai rencana ziarah ini dilaksanakan sehari tanpa menginap sehingga tidak membawa perlengkapan berkemah. Akan tetapi hujan mengguyur saat perjalanan pulang dan hari sudah malam sedangkan di antara rombongan ada yang tidak terbiasa naik gunung. “Akibat hujan dan malam kami menunda perjalanan hingga ada bantuan dari relawan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan sudah tiga kali naik Gunung Salak, akan tetapi mengalami kondisi seperti ini baru kali ini. “Alhamdulillah kami sudah pulang setelah semalam di gunung,” tukasnya. (http://radarsukabumi.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar