Peristiwa yang menimpa karyawati sebuah pabrik di Plumbon itu terjadi sekitar pukul 02.30.
Orang tua korban, Karina (58), 
mengatakan ia menerima informasi terkait kejadian itu dari pihak pabrik.
 Ditemani perangkat desa, mereka segera menuju perusahaan tempat korban 
bekerja.
“Saat itu juga langsung ke pabrik. Saat 
tiba di sana saya diminta untuk menenangkan diri dan bersabar, anak saya
 saat itu sudah meninggal dunia dan dibawa ke rumah sakit,” katanya 
kepada Radar Cirebon (grup JPNN).
Jenazah korban lantas dibawa ke rumah 
pada pagi hari sekitar pukul 07.30 WIB dan dikebumikan di tempat 
pemakaman umum setempat. Sri Handyani meninggal dunia dengan kondisi 
tangan kananya yang putus dan kepala bagian kanan terluka akibat 
tersedot mesin pemintal benang.
Karina mengaku tidak memiliki firasat 
apapun sebelum kejadian yang menimpa anaknya tersebut. Sore hari sebelum
 anaknya berangkat kerja, ia sempat bersenda gurau dengannya. Setelah 
itu, anaknya berangkat kerja untuk tugas shift malam dari mulai pukul 
22.00-06.00.
Menurutnya, anaknya itu termasuk anak 
yang baik dan penurut. “Anak saya baru enam bulan kerja di pabrik itu, 
tidak ada firasat apapun sebelum peristiwa itu. Dia anak yang penurut 
dan baik,” ujarnya sambil menitikan air mata.
Kapolres Cirebon AKBP Chiko Ardwiatto 
SIK MHum melalui Kapolsek Depok AKP Sobirin SH membenarkan kejadian itu.
 “Benar telah ada kejadian tersebut, untuk penangananya ditangani oleh 
Satreskrim Polres Cirebon,” katanya. (http://www.jpnn.com)
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar