Kecelakaan di Puncak. ©2017 merdeka.com/istimewa
Kecelakaan maut kembali terjadi di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Insiden berdarah itu terjadi di tanjakan Selarong, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (22/4). Sedikitnya, empat orang tewas dalam kecelakaan beruntun ini.
Kecelakaan bermula saat bus Hino Pariwisata PO HS Transport dengan Nomor Polisi AG 7057 UR yang dikemudikan Bambang Hernowo (51) melaju dari arah Puncak menuju Jakarta. Diduga rem blong, bus kemudian menghantam 12 mobil dan motor di depannya.
Polisi hingga kini tengah mengusut kasus maut tersebut. Guna mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Sang sopir Bambang, telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kecelakaan bermula saat bus Hino Pariwisata PO HS Transport dengan Nomor Polisi AG 7057 UR yang dikemudikan Bambang Hernowo (51) melaju dari arah Puncak menuju Jakarta. Diduga rem blong, bus kemudian menghantam 12 mobil dan motor di depannya.
Polisi hingga kini tengah mengusut kasus maut tersebut. Guna mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Sang sopir Bambang, telah ditetapkan sebagai tersangka.
Korban tewas pengendara motor
Atas insiden ini, 3 orang mengalami luka berat dan 3 luka ringan. Sementara tewas hingga kini tercatat sudah empat orang.
Korban tewas adalah Diana Simatupang (24), Dadang (45), Jainudin dan Oktariyansyah Purnama Putra (26). Keempatnya adalah pengendara motor yang hantam bus tersebut.
Para korban telah dilarikan ke rumah sakit terdekat, yakni RSUD Ciawi dan RS Paru Cisarua.
Sopir tak punya SIM dan STNK
Bambang Hernowo (51), sopir bus yang menabrak 12 kendaraan di Tanjakan Selarong rupanya tidak punya SIM dan pegang STNK. Parahnya lagi, kendaraan yang diduga remnya blong itu tidak punya KIR.
"Bus juga tidak memiliki kartu KIR kendaraan," ujar Kanit Laka Polres Bogor Kabupaten Ipda Asep di Bogor, Sabtu (22/4).
7 Mobil ringsek, 5 motor hancur
Bus yang dikemudikan bambang hilang kendali dan menabrak 12 kendaraan secara beruntun. Awalnya, bus menghantam Grand Livina B 7401 NDY yang dikemudikan oleh Wanda Komara (37) warga kampung Citeko, Kecamatan Cisarua.
Lalu menabrak sepeda motor Vario B 4446 SBC yang dikemudikan oleh Jaenudin (40) yang tewas saat kejadian.
Bus naas itu juga menabrak mobil Daihatsu Ayla F 1423 NH yang dikemudikan Tommy Gunawan (36) yang mengalami luka ringan, lalu dengan sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam yang dikendarai oleh Oktariansyah Purnama Putra (26) tewas dalam kecelakaan.
Selanjutnya, bus menabrak kendaraan mini bus Avanza warna putih B 1818 EFB yang belum diketahui identitas pengemudinya, selanjutnya menabrak Toyota Rush B 2826 DFL, lalu menabrak lagi angkot F 1976 MP yang dikemudikan M Darus Jaelani (40) yang mengalami luka ringan.
Setelah menabrak angkot, bus kembali menghantam sejumlah kendaraan yang melintas di jalur Puncak.
Kendaraan berikutnya Toyata Avanza B 1347 WOC, lalu Avanza warna hitam F 1851 CD yang dikemudikan oleh Dani Hermansyah (25) warga Perum Griya Raharja, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea. Selanjutnya menabrak sepeda motor Yamaha Vixion warna biru B 3167 CAT yang dikemudikan oleh Hasanudin (22) yang mengalami luka ringan.
Kendaraan berikutnya turut jadi korban hantaman bus yakni Honda Vario yang belum diketahui identitas pengendaranya, lalu sepeda motor Beat F 2711 DG yang dikemudikan Muhammad Silfa Arif (23), warga Jalan Wanajaya, Pasirjaya, Kota Bogor. [https://www.merdeka.com/peristiwa/fakta-fakta-kecelakaan-maut-tanjakan-selarong-puncak.html]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar