Selasa, 12 Mei 2015

BPJS Ketenagakerjaan DKI Jamin Peserta yang Alami Disabilitas Akibat Kecelakaan Kerja

Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Rizani Usman (kiri) dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi DKI Jakarta, Priyono, berfoto bersama usai menandatangani perjanjian kerja sama program Return to Work (RTW) di Jakarta, Selasa (12/5).
Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Rizani Usman (kiri) dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi DKI Jakarta, Priyono, berfoto bersama usai menandatangani perjanjian kerja sama program Return to Work (RTW) di Jakarta, Selasa (12/5). (Ist) 

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kantor Wilayah (Kanwil) DKI Jakarta mulai melaksanakan program Return to Work (RTW). Program tersebut memberi jaminan pekerjaan terhadap tenaga kerja peserta BPJS Ketenagakerjaa yang disabilitas (cacat) akibat kecelakaan kerja.
Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Rizani Usman, berpendapat, selama ini tenaga kerja yang mengalami masalah disabilitas akibat kecelakaan di lokasi pekerjaan kerap merasa "terbuang".
”RTW ini sebagai benefit (manfaat) tambahan dari program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK). Tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja akan dibiayai unlimited agar bisa bekerja lagi,” ungkap Rizani di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (12/5).
Kebijakan tersebut dikukuhkan dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Wilayah DKI Jakarta dengan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Provinsi DKI Jakarta. Kerja sama tersebut untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan Pascakecelakaan Kerja dan atau Penyakit Akibat Kerja.
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Rizani dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi DKI Jakarta, Priyono. Turut hadir seluruh kepala kantor cabang (kakacab) BPJS Ketenagakerjaan se-DKI Jakarta dan kepala PPKD se-wilayah DKI Jakarta.
Rizani mengungkapkan, program RTW merupakan proses pemberdayaan tenaga kerja cacat agar bisa kembali bekerja sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, ada tenaga kerja yang tangan kanannya putus. Program JKK akan membiayai pengobatan secara medis. BPJS Ketenagakerjaan juga memberi santunan dengan nilai sesuai tingkat kecacatan.
Setelah itu, dengan manfaat tambahan RTW maka tenaga kerja akan terus dibantu agar bisa kembali bekerja. ”Tentu bekerjanya sudah menggunakan tangan kiri saja. Nah, PPKD kami minta untuk melatihnya agar tangan kirinya bisa dipakai untuk bekerja,” urai Rizani.
Dia menegaskan, untuk pelaksanaan program RTW pihaknya juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan. Salah satu tujuannya agar perusahaan tetap berkomitmen mempekerjakan karyawan yang disabilitas akibat kecelakaan kerja. Menurut Rizani, kasus seperti ini banyak terjadi dan biasanya tenaga kerja langsung diberhentikan sepihak oleh perusahaan.
“Dengan program RTW ini tidak akan terjadi lagi. Tenaga kerja yang disabilitas kami bantu bekerja kembali di perusahan semula atau di tempat lain atau berwirausaha. Paling penting, seluruh proses RTW ini gratis bagi tenaga kerja,” pungkas Rizani.
Sementara itu, Kadisnakertrans DKI Jakarta Priyono mengatakan peserta RTW nantinya bisa mengikuti program reguler PPKD, sehingga bisa dibiayai dengan anggaran Dinas Nakertrans DKI. Tetapi kalau di luar program reguler PPKD atau dirasa mendesak, maka BPJS Ketenagakerjaan yang membiayainya.
Dia menegaskan, seluruh peserta pelatihan PPKD yang lulus akan diberikan sertifikat kompetensi. ”Kami berusaha melatih mereka yang disabilitas akibat kecelakaan kerja agar bisa kembali bekerja,” kata Priyono.
Pihaknya sudah terbiasa melatih keterampilan kerja untuk kaum disabilitas. Dia mencontohkan, Dinas Nakertrans DKI Jakarta berhasil melatih ada 20 peserta disabilitas di Balai Latihan Kerja (BLK) Condet. ”Menariknya, mereka ini justru yang memiliki motivasi kerja tinggi. Semangat kerja mereka malah lebih tinggi dari pada orang umumnya. Seluruh peserta sebanyak 20 orang ini semuanya berhasil lulus,” ungkap Priyono. (www.beritasatu.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar