Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui kedutaan besarnya di Jakarta mengumumkan akan membantu Indonesia mengatasi kabut asap lewat beberapa program. Tidak hanya membantu mengatasi, tetapi juga membantu agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Dalam rilis yang diterima Okezone, Rabu (28/10/2015), Pemerintah AS mengklaim kemitraan ini akan mampu memberi bantuan bagi mereka yang terpapar asap, meningkatkan efektivitas penanganan, dan mengatasi dampak ekonomi serta sosial akibat bencana ini.
Berikut ini program dukungan AS tersebut:
1. Dukungan medis langsung dan bantuan teknis kesehatan masyarakat
Kantor Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) untuk Urusan Bantuan Bencana Luar Negeri (OFDA) akan memberikan bantuan medis bagi keluarga yang terdampak kabut asap dan badai El Nino. USAID akan memberikan dana awal sebesar 15 ribu dolar AS. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (USCDCP) akan bekerja sama dengan OFDA menyediakan bantuan teknis di daerah-daerah prioritas yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Indonesia.
2. Dukungan langsung untuk penanganan kebakaran
USAID akan memberikan bantuan senilai 2,75 juta dolar AS untuk mendukung upaya pemadaman kebakaran. Bantuan ini mencakup dukungan bagi kru pemadam kebakaran di provinsi-provinsi yang terkena dampak terburuk, terutama Kalimantan Tengah. Para pemadam kebakaran akan diperlengkapi dengan pompa bertekanan tinggi, baju pelindung tahan api, penutup wajah, serta peralatan lainnya yang dapat mendukung efektivitas upaya pemadaman. Dana ini juga digunakan untuk mengirimkan ahli teknis dari Dinas Kehutanan AS (USFS) untuk membantu penyelidikan kebakaran demi menangkal dan mencegah kebakaran lainnya.
3. Pelatihan di bidang hukum
Departemen Kehakiman AS berencana memberikan bantuan bagi penyidik, jaksa, dan hakim guna mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam meningkatkan penegakan hukum kehutanan dan penuntutan para pelanggar.
4. Dukungan untuk petani
USAID akan bermitra dengan perusahaan anggota Indonesian Palm Oil Pledge untuk mendukung komitmen di bawah payung IPOP, termasuk mendukung pemangku jabatan kecil. Salah satu program kolaborasi adalah mengkaji kebutuhan kapasitas dan pelatihan petani kelapa sawit kecil untuk meningkatkan produktivitas mereka dan mendapatkan sertifikasi sesuai standar Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan program percontohan bersama perusahaan tersebut.
Selain program-program dukungan tersebut, USAID akan membantu Indonesia dalam tata kelola hutan dan pencegahan kebakaran. Berikut ini enam program yang dirancang bersama dengan Indonesia:
1. Program kehutanan
Program ini mendukung konservasi lebih dari 8 hektare hutan di Aceh, Kalimantan, dan Papua. Bantuan yang diberikan berupa perencanaan penggunaan lahan, perizinan, dan praktik pemberian izin yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga proyek pembangunan dapat dilaksanakan di lokasi yang jauh dari lahan gambut dan hutan-hutan yang rentan kebakaran. Program ini akan memberikan informasi kepada publik, pihak swasta, dan pemangku jabatan tingkat bawah mengenai hukum dan juga alasan-alasan menghindari pembakaran dalam waktu dekat.
2. Bantuan teknis dinas kehutanan AS
USAID akan memperlengkapi USSF dengan tenaga teknis ahli guna mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mengembalikan ekosistem lahan gambut dan menggunakan sistem informasi geospasial untuk perencanaan penggunaan lahan dan pencegahan kebakaran.
3. Dukungan bagi Incident Command Systems (ICS)
OFDA baru-baru ini memberikan pelatihan bagi pejabat Indonesia untuk menerapkan Incident Command Systems (ICS) atau lebih dikenal dengan Pos Komando (Posko) yang mungkin saja menjadi komponen penting dalam menanggapi kebakaran.
4. Proyek mitigasi kebakaran lahan gambut
Melalui dukungan USAID, program ini menyempurnakan dan menerapkan alat yang baru saja dikembangkan untuk membantu para pemangku kepentingan mengidentifikasi daerah mana saja yang rentan kebakaran dan menerapkan sistem peringatan dini. Proyek ini juga akan bekerja sama dengan pemangku jabatan di tingkat kabupaten dan provinsi untuk merehabilitasi lahan gambut yang rusak, mengidentifikasi pilihan mata pencaharian yang meminimalisasi risiko kebakaran.
5. Dukungan terhadap proyek OneMap
USAID mendukung penerapan OneMap, sebuah peta terpercaya berbasis ilmu pengetahuan, yang menunjukkan hutan dan lahan gambut kaya karbon untuk memungkinkan verifikasi upaya pengurangan emisi karbon.
6. Program kebijakan dan advokasi kehutanan nasional
Program ini mendukung reformasi kebijakan dan advokasi publik terhadap kebijakan penggunaan lahan yang mengurangi deforestasi dan memancing insiden kebakaran. Termasuk, mengidentifikasi hukum yang bertentangan dengan upaya mengurangi deforestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar