Keselamatan kerja telah menjadi standar yang tidak bisa ditawar lagi. Hal ini khususnya berlaku bagi Milliken & Co., perusahaan yang telah dua kali menjadi pemenang penghargaan America’s Safest Companies.
Phil McIntyre, direktur business evelopment di Milliken, ingin berbagi rahasia bagaimana perusahaannya mampu menjalankan proses yang sangat aman. Pada acara penghargaan 2012 America’s Safest Companies Conference di Chicago, McIntyre menyampaikan 9 kunci sukses yang dia sebut sebagai “komponen abadi” untuk membentuk program keselamatan kelas dunia:

1.   Ekspektasi dan dan komunikasi dari pimpinan

“Adalah masuk akan untuk meningkatkan keselamatan dalam operasional bisnis Anda, tapi pesan Anda tersebut sulit untuk tersampaikan kepada seluruh karyawan di perusahaan, khususnya yang berada di area produksi,” jelas McIntyre. Untuk menyampaikan pesan keselamatan, gunakanlah bahasa yang lugas, seperti: “Kami tidak ingin seorangpun terluka atau celaka”. Dengan pernyataan tersebut ditambah dengan prinsip yang mengutamakan keselamatan di operasionalnya, Milliken berhasil mencegah kerugian sebesar US$ 17.1 juta akibat kehilangan pendapatan, yang memberikan argumen internal yang kuat mengenai pentingnya keselamatan.

2.   Pengukuran dan peninjauan

“CEO harus mampu menyampaikan pesan bahwa keselamatan adalah salah satu value yang harus dikejar. Anda juga harus melakukan follow-up dan review atas mekanisme yang dijalankan untuk meningkatkan keamanan tersebut,” kata McIntyre.

3.   Struktur organisasi

Organisasi yang sukses meningkatkan keamanan harus memiliki struktur yang tepat dan sempurna. Struktur ini mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan keahlian dan kode/kepatuhan/kemampuan dalam mengaudit.

4.   Pembuatan dan penyerahan laporan

Untuk meraih kesuksesan dalam keselamatan, organisasi harus mengutamakan dan memaparkan faktor-faktor keselamatan (lebih dari segalanya), di setiap pembuatan dan penyerahan laporan.

5.   Standardisasi

Sebuah organisasi sebaiknya bersifat fleksibel namun tetap memiliki standar dalam usaha peningkatan keselamatannya. Misalnya, seseorang yang bekerja dalam sistem operasional harus memiliki otonomi dalam membuat perubahan, namun tetap mengikuti standar yang berlaku.

6.   Komitmen waktu dan biaya

Milliken memberikan tunjangan untuk keselamatan karyawannya sebesar hampir 3 kali lipat dari yang diberikan perusahaan lain dalam industri yang sama. McIntyre menyatakan bahwa perusahaannya menyiapkan biaya sekitar US$1,228 per karyawan sebagai biaya pencegahan kecelakaan, sedangkan perusahaan lain hanya US$425 per karyawan. Namun biaya rata-rata yang dikeluarkan Milliken untuk kecelakaan yang terjadi hanya sekitar US$253 per karyawan, sedangkan di perusahaan lain di industri yang sama mencapai US$2,553 per karyawan. Walaupun biaya pra dan pasca kecelakaan digabungkan, Milliken membayar lebih rendah dibandingkan perusahaan-perusahaan lain. Milliken tahu, akan lebih baik mengeluarkan investasi untuk keamanan sebelum kecelakaan terjadi, dibandingkan mengeluarkan biaya ketika kecelakaan sudah terjadi.

7.   Edukasi

Perusahaan yang ingin menciptakan proses keselamatan yang sukses harus memiliki modul training, panduan yang tepat, serta mekanisme pendidikan lainnya yang dijalankan secara efektif dan sistematis.

8.   Manajemen kasus

Menurut McIntyre, sebuah perusahaan yang ingin mengembangkan sistem keamanannya harus memiliki manajemen kasus setiap kali terjadi kecelakaan. Jika diatur dengan efisien, waktu pembuatan manajemen kasus dapat dihemat secara signifikan. Di Milliken, waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk membuat dan menyusun suatu kasus hanya 6 minggu, sementara di perusahaan lain mencapai 13 bulan.

9.   Aktifitas awareness

Kunci terakhir dari program keselamatan yang sukses adalah menanamkan kepada karyawan bahwa keselamatan dalam bekerja adalah yang paling utama, dan mereka-pun harus fokus secara proaktif kepada keselamatan.
Dengan resep-resep diatas tersebutlah Milliken menjadi leader dalam bidang keselamatan, dan mereka berencana untuk terus mengembangkannya. “Kami selalu menantang diri kami untuk menemukan cara terbaik untuk melakukan segala sesuatu,” kata McIntyre.
Sumber: EHStoday; Phil McIntyre.